Kamis, 27 Mei 2010

Pemerintah Target 1.000 Sekolah Autis 2014

Jakarta, Bhirawa
Pemerintah menargetkan jumlah sekolah inklusi bagi penyandang autisme yang ada di seluruh Indonesia pada tahun 2014 akan berjumlah 1.000 unit jika dibandingkan dengan sekitar 200 unit yang telah ada pada saat ini.
"Pemerintah menargetkan pada tahun 2014 sekolah inklusi yang ada di seluruh wilayah di Indonesia sebanyak 1.000 unit," kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Fasli Jalal di Jakarta, Minggu.
Pernyataan Fasli Jalal tersebut diucapkan usai membuka acara "Jalan Bersama Peduli Autisme" untuk memperingati hari Autisme Dunia yang jatuh setiap tanggal 2 April yang diselenggarakan oleh Yayasan Autisme Indonesia dan bekerja sama dengan sejumlah pihak.
Wamendiknas menyebutkan 200 sekolah inklusi yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia pada saat dinilai pemerintah masih kurang.
"Karenanya kami berencana untuk menambah sekolah inklusi menjadi 1.000 unit di akhir tahun 2014," katanya.
Menteri juga menambahkan, anggaran yang dialokasikan untuk sekolah inklusi yang digabungkan dengan anggaran untuk penanganan pendidikan luar biasa untuk anak-anak yang memerlukan kebutuhan khusus secara keseluruhan sebesar Rp500 miliar per tahun.
Sementara itu, sekolah inklusi merupakan sekolah umum yang diberi kesadaran, dilengkapi fasilitas, program tambahan dan guru tambahan untuk menangani dengan ramah atau menampung anak-anak autis.
"Dengan masuk ke dalam sekolah inklusi maka anak autis bisa bergaul dengan anak-anak biasa dan lingkungan suasana sekolah diharapkan bisa membuat mereka mengejar ketertinggalannya," katanya.
Wamendiknas juga menambahkan, kecuali bagi anak autis yang sangat membutuhkan perhatian khusus baru dimasukkan ke sekolah khusus atau pusat rehabilitasi.
Ketua Yayasan Autisme Indonesia, Melly Budhiman menilai pemerintah kurang memperhatikan penyandang autisme.
"Pemerintan harus lebih memperhatikan para penyandang autisme," kata Melly Budhiman kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.
Pernyataan tersebut diucapkan usai acara "Jalan Bersama Peduli Autisme" untuk memperingati Gari Autisme Dunia yang jatuh setiap tanggal 2 April yang diselenggarakan oleh Yayasan Autisme Indonesia dan bekerja sama dengan sejumlah pihak.
Melly Budhiman menambahkan, hingga saat ini pihaknya menilai Kementerian Kesehatan belum melakukan banyak hal terkait penanganan autisme.
"Bahkan survei mengenai jumlah penderita autisme di Indonesia saja belum ada," katanya.
Padahal menurut dia, hal itu penting sebagai tolak ukur penanganan autisme di Indonesia.
Ia juga menambahkan, meskipun tidak ada survei,pihaknya meyakini jumlah penderita autisme di Indonesia terus meningkat setiap tahun.
Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pasien autisme yang berobat atau menjalankan terapi ditempatnya.
"Pada tahun 80- an , jumlah pasien saya tiga orang per tahun, Sedangka pada ada saat ini pasien baru saya tiga hingga empat orang per hari," katanya.
Menurut Melly , hal tersebut sangat memprihatinkan sehingga perlu segera ditangani oleh seluruh kalngan baik pemerintah, sektor terkait, maupun masyarakat luas.

sumber: http://www.harianbhirawa.com/arsip/7970-pemerintah-target-1000-sekolah-autis-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar