"Terapi Pasca Gempa"
Penyusun (Kelompok 5) / Kelas: 4PA02
Ires Dwi Iftitah (14509916)
Iqbal Ahsan (12509383)
Kartika Adhyatiningdiah (10508117)
Linota D.M (11509974)
Siti Wulan Widya Aryani (10508213)
Dosen: Dr. Asep Juarna
A.
Definisi Gempa Bumi
Gempa bumi adalah
berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan
aktif aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempabumi akibat
aktivitas gunung api dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan
memusatkan pembahasan pada gempa bumi
akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif. Gempa bumi merupakan gejala
alam yang membawa kerusakan dan kehancuran bagi lingkungan dan makhluk hidup,
sehingga gejala alam tersebut menjadi suatu bencana. Diperkirakan gempa terjadi
di dunia 400 – 500 kali dalam setahun dan di Indonesia sekitar 40 – 50 kali
dalam setahun.
B.
Macam-Macam Gempa Bumi
- Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi
ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya
gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api
tersebut.
- Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
C.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi biasanya terjadi di
perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya
terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi
fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat
terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu
dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi
(jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di
balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky
Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan
bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata
nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia
seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
D.
Usaha Penanggulangan Gempa
Jika gempa bumi menguncang
secara tiba-tiba, berikut
ini 10 petunjuk
yang dapat dijadikan pegangan dimanapun kita berada:
- Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat.
Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan
keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan
benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah
terjadinya kebakaran.
- Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja,
lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah
berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan
berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
- Di luar rumah
Lindungi kepala anda dan hindari
benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa
muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda
dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
- Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau
korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
- Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi
gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada
di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah,
lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi
manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
- Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada
tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara
mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah
mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan.
- Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda
akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol
terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil
anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika
harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
·
Di
gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda- tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda- tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
·
Beri
pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
- Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi,
masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali
setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang
benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau
polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
E.
Penyakit Kejiwaan Yang Dialami Saat Gempa
Gempa bumi termasuk salah satu
bencana alam tak terduga yang bersifat menghancurkan. Orang-orang pun takut
akan terluka bahkan sampai meninggal. Terpisah dengan keluarga atau terjebak di
reruntuhan bangunan juga menjadi teror setiap orang.
Setelah bencana, korban cenderung lebih sensitif terhadap apa yang ada di sekelilingnya. Ingatan, suara, bau, sensasi, dan perasaan dalam hati akan selalu membuat mereka terngiang akan bencana alam yang meskipun sudah lama berlalu. Trauma tersebut bahka bisa menghancurkan mental, pandangan, dan reaksi emosional korban.
Seperti yang dilansir dari nctsn.org, ingatan umum tentang retakan di dinding, suara reruntuhan, bangunan yang dihancurkan, bau api dan asap, pemakaman, sampai berita di televisi akan tetap menghantui korban yang trauma. Penelitian tentang efek bencana alam pun menemukan beberapa dampak psikologis yang biasa dialami oleh para korban. Mereka yang pernah menjadi korban bencana alam dan kehilangan anggora keluarga akan mengalami trauma dan kesedihan yang sangat mendalam. Kecemasan yang dialami anak-anak dan remaja bisa sangat beragam akibat bencana alam. Depresi, yang dikaitkan dengan trauma, sering ditemukan pada korban gempa bumi besar. Masalah lain yang muncul setelah gempa bumi biasanya adalah urusan pernikahan, penggunaan obat-obatan terlarang, perilaku agresif, keluhan tentang kesehatan fisik. Misalnya sakit kepala, sakit perut, detak jantung cepat, sesak napas, dan masalah pencernaan. Anak-anak dan remaja kehilangan kepercayaan pada jaminan keamanan di dunia dan kemampuan orang dewasa dalam melindungi mereka.
Di balik dampak psikologis dari gempa bumi yang mengerikan tersebut, tentunya ada layanan terapi yang bisa diberikan pada korban untuk membantu mereka pulih dari mimpi buruknya.
Setelah bencana, korban cenderung lebih sensitif terhadap apa yang ada di sekelilingnya. Ingatan, suara, bau, sensasi, dan perasaan dalam hati akan selalu membuat mereka terngiang akan bencana alam yang meskipun sudah lama berlalu. Trauma tersebut bahka bisa menghancurkan mental, pandangan, dan reaksi emosional korban.
Seperti yang dilansir dari nctsn.org, ingatan umum tentang retakan di dinding, suara reruntuhan, bangunan yang dihancurkan, bau api dan asap, pemakaman, sampai berita di televisi akan tetap menghantui korban yang trauma. Penelitian tentang efek bencana alam pun menemukan beberapa dampak psikologis yang biasa dialami oleh para korban. Mereka yang pernah menjadi korban bencana alam dan kehilangan anggora keluarga akan mengalami trauma dan kesedihan yang sangat mendalam. Kecemasan yang dialami anak-anak dan remaja bisa sangat beragam akibat bencana alam. Depresi, yang dikaitkan dengan trauma, sering ditemukan pada korban gempa bumi besar. Masalah lain yang muncul setelah gempa bumi biasanya adalah urusan pernikahan, penggunaan obat-obatan terlarang, perilaku agresif, keluhan tentang kesehatan fisik. Misalnya sakit kepala, sakit perut, detak jantung cepat, sesak napas, dan masalah pencernaan. Anak-anak dan remaja kehilangan kepercayaan pada jaminan keamanan di dunia dan kemampuan orang dewasa dalam melindungi mereka.
Di balik dampak psikologis dari gempa bumi yang mengerikan tersebut, tentunya ada layanan terapi yang bisa diberikan pada korban untuk membantu mereka pulih dari mimpi buruknya.
F.
Bantuan Psikolog Saat Gempa
Berdasarkan hal
tersebut, maka ada tim Psikologi PKPU berusaha menghimpun segenap data yang ada
dan melakukan kegiatan terapi psikologi langsung dilapangan untuk dapat
membantu masyarakat. Diharapkan dengan adanya tim psikologi ini dapat lebih bermanfaat.
Para psikolog meng-identifikasi masalah tersebut dan berdasarkan tingkatan usia:
1. Dewasa. Masih adanya
trauma terhadap tsunami dan gempa, trauma atas kehilangan keluarga dan
orang−orang yang dicintai, situasi tempat tinggal (tenda) dimana kondisinya
tidak nyaman, kepanasan, bocor dan banjir jika hujan, ruangan yang kecil dan
berdesakan karena banyaknya jumlah pengungsi dalam satu tenda, ketidakjelasan
pekerjaan/ kegiatan, ketidakjelasan rumah tinggal permanent dari pemerintah,
kebutuhan akan modal usaha, dan adanya kebiasaan hidup yang salah.
2. Remaja. Masih adanya
trauma terhadap tsunami dan gempa, trauma atas kehilangan keluarga dan
orang−orang yang dicintai, masalah pergaulan yang cukup bebas, proses pencarian
jati diri, kurangnya kegiatan yang bermanfaat, melemahnya daya ingat pasca
bencana gempa dan tsunami
3. Anak−anak.
Melemahnya motivasi belajar, butuh figuritas, butuh kegiatan yang islami dan
bermanfaat, kurangnya perhatian dan kasih sayang, ketakutan berpisah dari
keluarganya yang masih hidup.
Untuk
itu kegiatan yang dilakukan tim Psikolog yakni melakukan pemecahan masalah
dengan kegiatan penanganan trauma dengan langkah−langkah rehabilitatif yang
terbagi berdasarkan tingkat usia, sebagai berikut:
1. Usia dewasa dengan
melakukan terapi kelompok, melakukan terapi religi, dan penyuluhan tentang
kesehtan jiwa ke tenda−tenda kamp pengungsian.
2. usia remaja dengan
melakukan terapi kelompok, melakukan terapi religi, melakukan konseling
kelompok, monitoring sex education, dan mentoring tentang kesehatan jiwa.
3. usia anak−anak
dibawah usia 10 tahun dengan terapi bermain serta pengenalan terhadap rasa
kehilangan.
Link video youtube: http://www.youtube.com/watch?v=Lr0WnlFCwkc
Sumber: http://www.pkpu.or.id/news/tim-psikologi-pkpu-lakukan-penanganan-trauma-di-pengungsian